Monday, July 15, 2013

Bluetooth Keyboard

Akhirnya.... Dibeli juga keyboard bluetooth. Ingiinya sih supaya bisa lebih banyak nulis. Nulis apa? Apa saja yang lewat di benak.

Awalnya hendak beli keyboard dock untuk tablet, tapi pikir-pikir, dan pikir lagi, dan pikir lagi, pilihan jatuh pada bluetooth keyboard. Kenapa bisa dipilih bluetooth keyboard?

Kalau dihitung-hitung, biaya kepemilikan keyboadnya lebih murah dalam jangka panjang. Di tengah perubahan perangkat mobile yang luar biasa, keyboard adalah keyboard, Jadi dengan punya keyboard bluettoth, harapannya kalau ganti device, keyboardnya akan tetap sama, sehingga bisa ngirit toch.

Dari "jaman batu" sampai tablet dan HP pun berprosesor 4, bentuk fisik keyboard ya begitu-begitu saja, Terdiri dari tombol mandiri untuk masing-masing huruf, angka, dan simbol. Belum ada tuh keyboard yang kalau hendak digunakan tinggal seperti pakai cincin, langsung konek ke benak untuk apapun yang ingin kita tuliskan. 

Jaman sebelum Blackberry ada, saya sudah pernah punya keyboard untuk ponsel Ericsson. Sayangnya keyboard itu khusus hanya untuk ponsel Ericsson yang colokannya banyak, jadi tidak cocok dengan device lain.

Tadinya sempat kepikiran untuk beli keyboard yang sekaligus merupakan "docking" untuk tablet. Tapi tidak jadi, karena kalau lihat pin colokan tablet saja, sudah beda-beda. Mungkin saat ini saya pakai tablet Samsul, kalau nanti pakai Motorola gimana? Masa beli keyboard lagi?

Ya pokoknya gitu lah, saya memilih beli keyboard bluetooth daripada yang spesifik untuk device model tertentu. Mudah-mudahan keyboard ini awet. Maap kalau tulisannya berantakan, soalnya mata udah sepet. Dan tertulispun karena didorong keriangan bahwa memang keyboard ini bisa dipakai juga untuk device lain.

Tuesday, June 11, 2013

Alam Takambang Jadi Guru

Ini pepatah orang orang-orang di kampung saya. Jauh ada sebelum Ihatequotes di twitter ada atau bahkan sebelum twitter maupun aplikasi quotes yang suka kita baca maupun retweet ada.

Terjemahan Bahasa Indonesia-nya sederhana saja:

Alam Terkembang Jadi Guru. Diartikan pun rasanya tidak perlu buka Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tapi Maknanya, dalam.

Ada apa tiba-tiba saja ngomongin pepatah yang penulisnya saja tidak diketahui? Saya menyukainya dan penting. Seperti halnya Tempe.... yang enak dibacem dan perlu.

Pepatah itu tidak melihat dan tidak menyatakan pelajarillah Fisika, Sosiologi, Biologi, Seni Kriya, Matematika. Bahasa dan lain-lain secara spesifik. Cuma pernyataan tentang bagaimana kita bisa berguru pada apa yang terbentang di alam. Tidak ada kotak-kotak dan cabang-cabang ilmu di dalamnya, bebas.

Ketika saya SMA, sebenernya saya bingung, kenapa saya harus masuk jurusan tertentu. Seolah-olah hidup saya sudah pasti akan menuju ke cabang ilmu tertentu dan pasti bagosss. Mungkin bagosss, tapi bukan buat guweh. Nyatanya dalam hidup sehari-hari saya tetap saja berurusan hal-hal yang berurusan atau yang berlatarbelakang dengan aneka jurusan ilmu.

Lulus kuliah pun - saya pikir dalam hal ini saya tidak sendiri - ternyata sedikit sekali materi yang saya pelajari di kampus bisa digunakan dalam pekerjaan. Tidak jarang akhirnya harus belajar hal baru.

Bulan ini adalah bulan lulus-lulusan. Buat adik-adik, generasi baru yang mungkin belum bisa lanjut sekolah yang diinginkan, jangan bersedih ya. Alam Terkembang Jadi Guru.... Selalu ada yang bisa dipelajari dalam hidup ini dan itu semua bagus-bagus. Apapun yang akhirnya dipelajari dan kemanapun simpang hidup membawa kalian, jika sungguh-sungguh belajar pasti akan ada hasil yang baik, jangan putus asa. Life is Good.

Sunday, June 9, 2013

Galau

 

Entah kenapa, akhir-akhir ini sering banget denger istilah galau. Saya pun jadinya ikutan kadang menggunakan istilah itu. Bukan, bukan untuk mengekspresikan perasaan saya, tapi biasanya untuk menggoda saja.

Ada satu hal tentang galau ini yang sebenarnya tidak baru. Hal yang menyebabkan timbulnya bisnis asuransi, kasarnya bisnis asuransi itu ada karena sekelompok orang merasa galau dengan resiko hidup, mereka bersepakat untuk kumpulkan dana supaya jika terjadi resiko paling tidak ada hal yang bisa meminimalkan resiko tersebut. Dana yang terkumpul dipercayakan kepada satu pihak untuk dikelola. Pihak itu: Perusahaan asuransi.

Jadi jika Anda galau dengan banyak resiko kehidupan dan ingin merasa agak nyaman beristirahat maupun beraktifitas, hubungilah kenalan Anda yang bekerja di Industri Asuransi…. Jangan justru dihindari karena takut diprospek. Yang perlu dikhawatirkan adalah resiko hidup ini, bukan si Agen.

Atau mau hubungi saya? Boleh. Smile

Sesal

Nggak pernah suka dengan sesal.

Dari dulu, kini, dan nanti. Kapanpun rasanya.

Dalam tata bahasa, formulanya mudah saja: sesal + kata kerja lain. Coba saja. Tambahkan. Contoh: Saya menyesal membeli…. Saya menyesal mencintai…. Saya menyesal menunggu….

Tak ada bagusnya kan?

Tapi… biasanya seringkali itu terjadi.  Apa pikir? Mungkin bagus jika sediakan sedikit waktu untuk bicara dengan diri sendiri tentang hal ini. Karena memang yang tahu segala sesuatu tentang kita…. adalah kita sendiri.

Saturday, May 25, 2013

Berlayar di Udara


Mari berlayar.... tapi nggak ding, gue nggak suka naik kapal laut. Tapi lucu juga ya kalau ada kapal seperti di atas. Berlayarnya di udara.